Friday, 1 February 2019

300 Juta tahun yang lalu, Bumi dipenuhi Serangga Raksasa

Illustration of Carboniferous Period flora


Karboniferous adalah periode geologis yang berlangsung selama 60 juta tahun. Dimulai pada akhir Periode Devon 359 juta tahun yang lalu hingga awal Periode Permian sekitar 299 juta tahun yang lalu dan termasuk kedalam Zaman Paleozoikum atau Zaman Kehidupan Tertua yang mencakup 6 masa lain. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. Nama Karboniferus berarti "Bantalan Batu Bara", diambil dari bahasa latin "carbo" yang berarti batu bara dan "fero" yang berarti bantalan. Istilah diciptakan oleh ahli geologi William Conybeare dan William Phillips pada tahun 1822.  

Selain itu Nama “karbon” diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa Barat. Pada masa Karboniferous, benua-benua bergabung membentuk kelompok-kelompok kecil daratan luas dengan jembatan-jembatan darat dari Eropa ke Amerika Utara, dan dari Afrika ke Amerika Selatan, Antartika, dan Australia. Tabrakan antarbenua menghasilkan sabuk Pegunungan Appalachian di sebelah timur Amerika Utara dan Pegunungan Hercynian di Inggris. Tumbukan lebih lanjut antara Siberia dan Eropa Timur membentuk Pegunungan Ural. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Zaman ini merupakan zaman perkembangan amfibi dan tumbuhan hutan reptilia dan serangga raksasa. 

Historic Greeting Card featuring the photograph Prehistoric Flora, Carboniferous Period by Science Source

Pohon pertama yang muncul adalah jamur klab, tumbuhan fern paku ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa. Saat itu benua-benua mulai menyatu membentuk satu masa daratan yang sangat luas disebut Pangea. Bumi mulai mengalami perubahan lingkungan serta berbagai bentuk kehidupannya. Iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran rawa-rawa yang terisi pepohonan dan sekarang tersimpan sebagai batubara. Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan awal batu-bara (karbon), perkembangan biologis, geologis, dan iklim bumi.Pohon-pohon konifer juga muncul pada periode yang penting ini. Karena berkat pohon-pohon pada periode ini, kadar oksigen di Atmosfer meningkat hingga sekitar 35%, lebih tinggi dari Abad 21 yang hanya sebesar 21%. Hal ini yang memungkinkan invertebrata darat untuk dapat tumbuh menjadi besar. 

Arthropoda adalah beberapa diantara yang paling banyak. Serangga-serangga pada periode ini memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan yang terdapat pada zaman modern. Contoh Meganeura, capung dengan rentang sayap hingga 70 centimeter yang jauh lebih besar daripada yang beterbangan disawah-sawah saat ini. Lalu ada Arthopleura, serangga lipan yang dapat mencapai panjang 2 meter dan merupakan serangga darat terbesar yang pernah ditemukan. Meskipun terlihat menakutkan, Arthopleura adalah pemakan tumbuhan. Lalu ada Pulmonoscorpius, kalajengking raksasa Skotlandia yang dapat tumbuh hingga sepanjang 70 centimeter. 

Salah satu dari penemuan evolusioner terbesar dari periode Karboniferus adalah amniotic egg di mana hal ini membuat reptil-reptil awal dari habitat air dan mengolonisasi daratan. Amniotic egg membuat leluhur burung, mamalia, dan reptil untuk bereproduksi di daratan dengan jalan mencegah embrio kekeringan dengan adanya cangkang, sehingga pada masa ini telur dapat disimpan jauh dari air.



















No comments:

Post a Comment