Pada
tahun 1987, sebuah fosil kaki dari dinosaurus raksasa ditemukan oleh seorang peternak
di Argentina. Fosil ini sangat besar, awalnya ia mengiranya sebuah fosil pohon.
Sebuah fosil tulang belakang setinggi 2 meter juga ditemukan. Fosil-fosil ini
merupakan sisa-sisanya dari salah satu dinosaurus terbesar yang pernah berjalan
di muka bumi, Argentinosaurus. Dinosaurus ini diyakini telah berjalan di Bumi selama periode Cretaceous Awal atau sekitar 92-100 juta tahun yang lalu. Belum banyak fosil Argentinosaurus yang berhasil
digali. Hanya serangkaian ruas tulang berupa 6 dari tulang belakang, 5 dari
daerah pinggul, tulang rusuk sisi kanan daerah pinggul, bagian tulang
rusuk dari panggul, dan tulang kaki betis
kanan. Salah satu ruas
tulang ini setinggi 1,59 meter, dan tulang betis sekitar 1,55 meter. Proporsi tulang dan perbandingan dengan dinosaurus sauropoda lainnya memungkinkan ahli paleontologi memperkirakan ukuran Argentinosaurus.
Dilihat dari ukuran tulang-tulangnya para ahli memperkirakan ukuran dewasa
Argentinosaurus memiliki panjang hingga 30 meter dan berat 75 ton, mampu
mengkerdilkan hewan-hewan disekitarnya. Setelah menetas saja beratnya sudah
mencapai 5 kilogram. Untuk tumbuh hingga ukuran dewasanya, bayi-bayi
Argentinosaurus harus memacu porsi makannya. Dengan meneliti embrio
Argentinosaurus dan melihat tulang yang dewasa, para ahli dapat mengetahui
tingkat pertumbuhan Argentinosaurus. Hasilnya cukup mencengangkan. Dalam kurun
waktu 40 tahun mereka dapat tumbuh dari hanya 5 kilogram menjadi 75.000
kilogram, ini berarti mereka tumbuh seberat 40 kilogram tiap harinya.
Penelitian lain juga menunjukan bahwa Argentinosaurus terus tumbuh sepanjang
hidupnya
Argentinosaurus
juga diduga hidup secara berkelompok yang meliputi para dewasa dan remaja. Saat
masa remaja inilah, Argentinosaurus berada pada masa paling rentannya.
Argentinosaurus dewasa terlalu besar untuk bisa dimangsa oleh predator sehingga
mereka tidak memiliki musuh alami. Para remajalah yang rentan terhadap bahaya
pemangsa. Itulah sebabnya Argentinosaurus berpergian dalam kelompok, dimana
yang dewasa dapat melindungi yang lebih muda. Banyak pemangsa besar dari
amerika selatan yang hidup 100 juta tahun yang lalu seperti Mapusaurus
sepanjang 10 meter dan Giganotosaurus yang berukuran 13 meter dan berat 10 ton,
lebih besar dari Tyrannosaurus rex. Kedua
pemangsa ini dapat dengan mudah membunuh dan memangsa argentinosaurus muda.
Argentinosaurus
berukuran raksasa. Saat dewasa ia dapat berbobot 75 ton. Para ilmuwan
memperkirakan bahwa dari Argentinosaurus seberat 75 ton, ia terdiri dari 11 ton
tulang, 3,5 ton darah, 4 ton kulit, 15 ton lemak dan 39 ton daging, cukup untuk
memberi makan hewan lain selama beberapa hari. Karena ukurannya,
Argentinosaurus dewasa tidak memiliki pemangsa alami. Dinosaurus pemangsa besar
seperti Mapusaurus dan Giganotosaurus yang hidup berdampingan dengan mereka,
tidak dapat menjatuhkan Argentinosaurus dewasa, baik sendirian maupun secara
berkelompok. Karena itulah bangkai Argentinosaurus tidak akan terbuang percuma.
Tumpukan daging Argentinosaurus dapat memikat banyak pemangsa dari beragam
jenis, bahkan hingga yang jaraknya bermil-mil jauhnya.
Selama lebih dari 20 tahun, Argentinosaurus
memegang gelar sebagai dinosaurus terbesar yang pernah hidup, namun pada tahun
2008 penemuan lain menunjukan bahwa ia bukanlah yang terbesar. Ditemukan di
Patagonia, Argentina, di negara yang sama dimana Argentinosaurus ditemukan,
fosil dinosaurus raksasa yang baru ini menyaingi ukuran dari Argentinosaurus.
Pada tahun 2008, seorang petani bernama Aurelio Hernández, menemukan tulang
paha bawah dari dinosaurus ini di gurun dekat La Flecha, sekitar 250
km barat Trelew, Patagonia. Ketika itu ia sedang bekerja di lahan pertanian ketika melihat tulang fosil yang menonjol keluar dari batu. Sadar bahwa Argentina, dan khususnya Patagonia, sebagai tanah yang kaya akan fosil dinosaurus, ia pun pertanian mengundang ahli paleontologi setempat untuk memeriksanya. Butuh waktu dua minggu bagi tim mereka untuk menggali apa yang menjadi tulang paha terbesar yang pernah ditemukan yang memiliki panjang 2,4 meter, dari ujung ke ujung. Itu jelas milik anggota Sauropoda raksasa berkaki empat berleher panjang seperti Diplodocus atau Brachiosaurus. Tetapi tidak ada Sauropoda yang diketahui memiliki tulang yang dapat membandingkan ukurannya, mengisyaratkan bahwa ini adalah penemuan spesies titan yang baru. Antara tahun 2013 dan 2015 penggalian
yang dilakukan oleh 7 paleontologis berhasil menemukan 130 tulang yang berasal
dari 6 individu yang berbeda, menjadikannya salah satu fosil titanosaurus
terlengkap yang pernah ditemukan. Menyandang nama Patagotitan berdasarkan tempat fosilnya ditemukan pertamakali,
Patagotitan dapat tumbuh hingga sepanjang 37 meter dan berat 77 ton,
lebih besar dari Argentinosaurus. Ia hidup di Argentina pada Masa Cretaceous,
101 juta tahun yang lalu. Ukuran Patagotitan termasuk yang paling akurat
diantara dinosaurus Sauropoda lainnya, berkat jumlah dan kelengkapan fosil yang
ditemukan. Patagotitan tercatat sebagai dinosaurus terbesar yang pernah
ditemukan dan diukur dengan akurat, hanya beberapa dinosaurus Sauropoda lain
yang dapat menyaingi ukuran besarnya, antara lain Argentinosaurus, Puertosaurus
dan Alamosaurus. Cetakan dari fosil
Patagotitan dapat dilihat di The American
Museum of Natural History.
Tulang paha Patagotitan
Tulang belakang