Megalodon (Carcharocles megalodon), yang berarti "gigi besar," adalah spesies hiu purba yang hidup sekitar 23 hingga 2,6 juta tahun yang lalu selama Miosen Awal hingga akhir Pliosen. Ada beberapa perdebatan mengenai taksonomi megalodon. Beberapa peneliti berpendapat bahwa hiu ini adalah keluarga Lamnidae dan berkerabat erat dengan hiu putih besar (Carcharodon carcharias), sementara ilmuwan lain berpendapat bahwa hiu ini justru tergabung pada keluarga Otodontidae yang telah punah. Penempatan genusnya juga masih diperdebatkan, ada menempatkannya di genus Carcharocles, Megaselachus, Otodus, atau Procarcharodon.
Megalodon dianggap sebagai salah satu predator terbesar dan paling kuat dalam sejarah vertebrata, dan kemungkinan memiliki dampak besar pada struktur komunitas laut. Sisa-sisa fosil menunjukkan bahwa hiu raksasa ini mencapai panjang maksimum hingga 15 meter. Para ilmuwan berpendapat bahwa Megalodon tampak seperti versi Hiu Putih yang berukuran besar, Hiu Basking (Cetorhinus maximus) atau Hiu Sand Tiger (Carcharias taurus). Ketika masih hidup, Megalodon adalah hiu terbesar yang pernah hidup dan memiliki selera makan yang menakutkan, menurut Museum Sejarah Alam Florida. Menurut perkiraan, Megalodon makan sekitar 2.500 pon makanan setiap hari, yang terdiri dari ikan, paus, lumba-lumba atau mamalia laut lainnya.
Fosil menunjukkan bahwa rahang hiu dewasa bisa menelan beberapa manusia sekaligus. Rahang besarnya bisa mengerahkan kekuatan gigitan hingga 108.500 hingga 182.200 newton menjadikannya hewan dengan gigitan terkuat yang pernah ada. Hiu ini memiliki 46 gigi baris depan, 24 di rahang atas dan 22 di rahang bawah. Kebanyakan hiu memiliki setidaknya enam baris gigi, dan Megalodon memiliki sekitar 276 gigi pada waktu tertentu. Gigi mereka tebal dan kuat, dibuat untuk mencengkram mangsa dan menghancurkan tulang.
Megalodon mungkin memiliki dampak mendalam pada struktur komunitas laut. Catatan fosil menunjukkan bahwa ia memiliki distribusi kosmopolitan. Itu mungkin menargetkan mangsa besar, seperti paus, anjing laut, dan kura-kura raksasa. Remaja menghuni perairan pantai yang hangat di mana mereka akan memakan ikan dan paus kecil. Tidak seperti putih besar, yang menyerang mangsa dari bagian bawah lunak, megalodon mungkin menggunakan rahangnya yang kuat untuk menembus rongga dada dan menusuk jantung dan paru-paru mangsanya.
Apa
saja mangsa Megalodon? Bukti fosil menunjukkan bahwa Megalodon memangsa
beragam spesies cetacean, seperti lumba-lumba, paus kecil, cetotheres,
squalodontids (lumba-lumba bergigi hiu), paus sperma, paus bowhead dan
rorqual. Selain itu, mereka juga menargetkan anjing laut, sapi laut, dan
penyu. Hiu ini juga oportunis dan piscivorous, yang berarti juga akan
memangsa ikan kecil dan hiu lainnya yang lebih kecil. Keberadaan dan
kepunahan Megalodon memiliki dampak terhadap mamalia laut terutama paus.
Mamalia laut mencapai keanekaragaman terbesarnya selama Kala Miosen,
terutama paus balin dengan lebih dari 20 genera berbeda selama Kala
Miosen, dibandingkan dengan hanya 6 genera yang masih ada saat ini.
Keragaman seperti ini sempurna untuk mendukung keberadaan super-predator
seperti Megalodon. Pada akhir Miosen, banyak spesies paus balin yang
menjadi punah dan begitu juga Megalodon. Berkurangnya keanekaragaman paus balin
dan pergeseran distribusi mereka ke daerah kutub
mengurangi sumber makanan utama Megalodon. Kepunahan Megalodon memulai era
baru untuk perubahan komunitas laut. Ukuran tubuh rata-rata paus balin
meningkat secara signifikan dan bertambah besar setelah Megalodon
menghilang. Kepunahan megalodon juga memiliki dampak positif pada
predator puncak lainnya pada waktu itu, seperti hiu putih besar, yang
dalam beberapa kasus menyebar ke daerah di mana megalodon sudah tidak
ada dan mengisi relung ekosistem yang sebelumnya dimiliki oleh
Megalodon.
No comments:
Post a Comment